Uji Antagonis Actinomycetes terhadap Patogen Colletotrichum capsici Penyebab Penyakit Antraknosa pada Buah Cabai Rawit

Reni Nurjasmi, Suryani Suryani

Abstract


Colletotrichum capsici merupakan fungi patogen penyebab penyakit antraknosa pada tanaman cabai. Pengendalian fungi ini pada umumnya menggunakan fungsida kimia yang justru berdampak negatif bagi lingkungan maupun kesehatan manusia. Pemanfaatan Actinomycetes sebagai pengendali hayati dinilai lebih tepat karena ramah lingkungan. Tujuan penelitian adalah mengetahui kemampuan actinomycetes dalam mengendalikan patogen C. capsici penyebab penyakit antraknosa pada buah cabai rawit. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Sampel yang digunakan adalah 9 isolat actinomycetes yang menghasilkan persentase daya hambat di atas 80% yaitu isolat PnGB1, PnGB4, PnGB6, PnGB9, PnGB10, PnGB11, PnGB14, PnGB16, PnGB17 dan kontrol negatif. Isolat tersebut telah diisolasi dari Hutan Pinus Gunung Bunder Bogor. Setiap  perlakuan diulang sebanyak 3 ulangan, sehingga terdapat 30 unit percobaan. Variabel penelitian meliputi masa inkubasi, kejadian penyakit dan intensitas penyakit. Analisis statistik dilakukan dengan menggunakan  uji  F  ANOVA,  apabila hasil menunjukkan  perlakuan  berbeda  nyata  maka  dilakukan  uji  perbandingan berganda duncan (Duncan’s Multiple Range Test). Hasil uji in vitro  penghambatan Actinomycetes terhadap patogen C. capsici, diperoleh 9 isolat yang memiliki daya hambat di atas 80% yaitu PnGB1 (83,35%), PnGB4 (80,80%), PnGB6 (82,35%),  PnGB9 (83,10%), PnGB10 (85,10%), PnGB11 (81,65%), PnGB14 (83,10%), PnGB16 (83,35%) dan PnGB17 (80,80%).

 

Kata Kunci: Antraknosa, Cabai rawit, C. capsici, Agen hayati, Actinomycetes


Full Text:

PDF

References


Sektiono, A.W., S.N. Kajariyah, dan S. Djauhari. 2016. Uji Antagonisme Actinomycetes Rhizosfer dan Endofit Akar Tanaman Cabai (Capsicum Frutescens L.) terhadap Jamur

Colletotrichum Capsici (Syd.) Bult Et Bisby. Jurnal HPT, 4 (1),

Januari 2016. ISSN : 2338 – 4336.

Nurhayati. 2011. Efetivitas Ekstrak Daun Sirih terhadap Infeksi Colletotrichum Capsici pada Buah Cabai. Dharmapala, Volume 3, No. 2. Fakultas Pertanian, Universitas Sriwijaya, Sumatera Selatan.

Rusli, I., Mardinus dan Zulpadli. 1997. Penyakit Antraknosa pada Buah Cabai Di Sumatera Barat. Prosiding Kongres Nasional XVI Perhimpunan Fitopatologi Indonesia, Palembang.

Elfina, Y., M. Ali dan L. Aryanti. 2015. Uji Beberapa Konsentrasi Ekstrak Tepung Daun Sirih Hutan (Piper Aduncum L.) Untuk Mengendalikan Penyakit Antraknosa Pada Buah Cabai Merah Pasca Panen. SAGU Vol. 14 No. 2 : 18-27. Fakultas Pertanian, Universitas Riau, Pekanbaru.

Wilia W. 2010. Potensi Cendawan Endofit dan Khamir untuk Mengendalikan

Penyakit Antraknosa (Colletotrichum Acutatum L.) pada Tanaman Cabai

[Tesis]. Institut Pertanian Bogor.

Dan H, X. D. Zheng , Y.M. Yin , P. Sun., dan H.Y. Zhang . 2003. Yeasts Application For Controlling Apple Postharvest Diaseases Associated with Pennicillium Expasum Bot. Bull. Acad. Sin.Vol. 44 : 211-216.

Marlina, Hafsah, dan Siti. R. 2012. Efektivitas Lateks Pepayat Perkembangan Colletotrichum Capsici pada Buah Cabai . Jurnal Penelitian Universitas Jambi Seri Sainsvol.14. No.1

Syabana, M. A. Saylendra, A., dan Ramadhani, D. 2015. Aktivitasanti Cendawan Ekstrak Daun Sereh Wangi (Cymbopogan Nardus) terhadap Colletotrichum sp. Penyebab Penyakit Antraknosa pada Buah Cabai (Capsicum Annum) Secara In Vitro dan In Vivo: Agrologia, Vol.4, No.1 April 2015.

Handayani, R. M. 2016. Potensi Cendawan Endofit Dalam Upaya Pengendalian Penyakit Antraknosa (Colletotrichum Capsici) pada Tanaman Cabai Merah. Skripsi. Institut Pertanian Bogor.

Semangun H. 2000. Pengantar Ilmu Penyakit Tumbuhan. Yogyakarta. Gadjah Mada University Press.

Novizan. 2002. Reaksi Beberapa Kultivar Buah Lombok Besar (Capsicum Annuum L.) terhadap (Colletotrichum Capsici). Risalah Seminar Perhimpunan Fitopathologi Indonesia VIII. Cibubur, Jakarta, Okt.

Harmaningrum, N.W. 2015. Peningkatan Potensi Agen Hayati untuk Mengendalikan Penyebab Penyakit Antraknosa (Colletotrichum Sp.) pada Tanaman Cabe Jawa (Piper Retrofractum Vahl.) Melalui Penambahan Bahan Organik [Skripsi] . Universitas Jember.

Nayaka, S.C., Shankar, A.C.U., Niranjana, S.R., Prakash, H.S., dan Mortensen, C.N. (2009). Anthracnose Disease of Chilli Pepper. Technical Bulletin.

Zen, K., R. Setiamihardja, Murdaningsih, dan T. Suganda. 2002. Aktivitas Enzim

Peroksidase pada Lima Genotip Cabai yang Mempunyai Ketahanan Berbeda

Terhadap Penyakit Antraknosa. Jurnal Agronomi. Zuriat 13(2):97-105.

Purwati, E., B. Jaya., dan A. S. Duriat. 2000. Penampilan Beberapa Varietas Cabai dan Uji Resistensi Terhadap Penyakit Virus Kerupuk. Jurnal Hortikultura. 10(2):88-94.

Dharmaputra, O. S., Lisdar, I. S., dan Maria, M. M. 2016. Potensi Khamir sebagai Agens Pengendalian Hayati Colletotrichum Capsici, Cendawan Penyebab Antraknosa pada Buah Cabai. J. Hort. Indonesia 7(2): 91-101.

Jeffries, P. dan I. Koomen. 1992. Strategies dan Prospects for Biological Control of Diseases Caused by Colletotrichum. In J. A. Bailey dan M. J Jeger (Eds.) Colletotrichum Biology, Pathology and Control. CAB Internasional 337-357.

Compant, S., B. Duffy, J. Nowak, C. Cle’Ment. dan E. D. A. Barka. 2005. Use of Plant Growth-Promoting Bacteria for Biocontrol of Plant Diseases: Principles, Mechanisms of Action, and Future Prospects. Applied and Environmental Microbiology 72(9): 4949-4959.




DOI: https://doi.org/10.52643/jir.v11i1.843

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2020 Jurnal Ilmiah Respati

Flag Counter

     

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.