Review: Kandungan Serat dan Protein Pakan Ternak Jangkrik (Gryllus sp) yang Bersumber dari Beberapa Jenis Sayuran dan Hijauan

Maria Aditia Wahyuningrum

Abstract


Jangkrik merupakan salah satu ternak satwa alternatif yang saat ini mulai digemari masyarakat. Jangkrik termasuk pemakan segala atau omnivore yaitu mampu memanfaatkan sayuran, buah-buahan, hasil samping produk. Jangkrik menyukai makanan berupa sayuran dan buah-buahan yang mengandung air seperti sayuran sawi, kol, gambas, jagung muda, wortel, kangkung, buah pepaya dan lain-lain. Kecepatan pertumbuhan jangkrik ditentukan oleh pakan yang berkualitas dan mengandung semua nutrien yang seimbang, untuk mempercepat pertumbuhan jangkrik dapat diberikan pakan ayam broiler seperti BR-I atau BR-II ditambah sayuran. Pakan jangkrik merupakan salah satu faktor yang sangat berpengaruh terhadap tinggi rendahnya produktivitas.  Salah satu upaya meningkatkan produktivitas pakan dengan mencari alternative sumber pakan yang mudah didapat dan dengan harga terjangkau. Studi literature ini ingin member gambaran beberapa jenis sayuran yang digunakan sebagai alternative pakan jangkrik. Sayuran yang digunakan dalam beberapa penelitian pakan jangkrik antara lain sawi hijau, batang singkong muda, daun eceng gondok, daun kangkung dan daun singkong. Kandungan nilai gizi sayuran dan hijauan ini juga menjadi perhatian peneliti untuk terus mendapatkan komposisi ransum yang sesuai juga dapat menjadi solusi sumber pakan alternatif yang ekonomis.


Keywords


jangkrik, sayuran, alternatif pakan, kandungan serat dan protein

Full Text:

PDF

References


Dharmawati, S. , W. Neni, Supirah. 2019. Penggunaan Tepung Daun Eceng Gondok (Eichoria crassipes) pada Ransum Komersil terhadap Penampilan Jangkrik (Gryllidae).

Erniwati. 2012. Biologi Jangkrik (Orthoptera: Gryllidae) Budidaya dan Peranannya. FAUNA INDONESIA Vol 11 (2) Desember 2012:10-14.

Hutabarat A. L. R., Y. C. Endrawati, A. M. Fuah. 2013. Subtitusi Dedak Halus Pada Pakan Jangkrik Kalung (Gryllus bimaculatus). Jurnal Ilmu Produksi dan Teknologi Hasil Peternakan, Vol. 01 No.3, Hlm: 160-163. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Lakitan, B. 2010. Dasar-dasar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta: PT Raja GrafindoPersada.

Mansy. 2002. Performa Jangkrik Kalung (Gryllus Bimaculatus) yang diberi Kombinasi Kosentrat dengan Daun Sawi dan Daun Singkong Selama Masa Pertumbuhan. Skiripsi, Program Sarjana. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Marhaendrik. 2021. Perbandingan Penggunaan Dua Jenis Hijauan Sebagai Pakan Terhadap Produksi Telur Jangkrik. Skripsi. Fakultas Pertanian. Universitas Respati Indonesia, Jakarta.

Muhammad, AS. 2015.Cerdas Budi Daya Jangkrik. Penerbit Pustaka Baru Press. Yogyakarta.

Novendra, A., I.W.Sukanata, dan I W. Budiartha. 2016. Analisis Pendapatan Peternakan Dari Usaha Budidaya Ternak Jangkrik. e-Journal FADET UNUD. Universitas Udayana. Bali.

Paimin. 1999. Mengatasi Permasalahan Beternak Jangkrik. Cetak 1. Penerbit Swadaya, Jakarta.

Panjaitan,I. 2012. Suplemntasi Tepung Jangkrik Sebagai Sumber Protein Pengaruhnya Terhadap Kinerja Burung Puyuh. Peternakan Politeknik Negeri Lampung. Lampung.

Prayitno, 2006. Pemurnian Hormon Estrogen dan Testosteron dari Jangkrik Kalung. Laporan Penelitian. Fakultas Peternakan, UNSOED, Purwokerto.

Rahmawati, Y. P. 2010. Produktivitas Usaha Budidaya Jangkrik kalung (Grilluss Bimaculatus). Skripsi Fakultas Peternakan. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Rosyadi. 2001. Pengaruh Nisbah Kelamin dan Jenis Pakan Terhadap Reproduksi dan Konsumsi Jangkrik (Gryllus testaceus). Skripsi. Jurusan Ilmu Produksi Ternak. Fakultas Peternakan. IPB.

Widiyaningrum P, 2003. Potensi jangkrik (Orthoptera: Gryllidae) sebagai sumber protein alternative satwa piaraan. Jurnal Ilmiah Sainteks. 10(2): 96–9.




DOI: https://doi.org/10.52643/jir.v12i1.1435

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2021 Jurnal Ilmiah Respati

Flag Counter

     

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.