Abstract
Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu lama serta terjadinya infeksi berulang, dan kedua faktor penyebab ini dipengaruhi oleh pola asuh yang tidak memadai terutama dalam 1.000 HPK. Tujuan penelitian untuk menganalisis faktor risiko kejadian stunting pada balita di wilayah kerja Puskesmas Ngalupolo Kabupaten Ende. Jenis penelitian observasi analitik dengan rancangan case control. Penelitian dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Ngalupolo Kabupaten Ende pada bulan Juli-Agustus Tahun 2024. Populasi kasus merupakan balita yang mengalami stunting, sedangkan populasi kontrol merupakan balita yang tidak mengalami stunting di wilayah kerja. Jumlah sampel adalah 35 dengan perbandingan 1:1 sehingga jumlah sampel sebanyak 70 orang. Teknik sampling sampel kasus dan kontrol menggunakan simple random sampling. Analisis data menggunakan analisis univariat dan bivariat. Hasil penelitian menunjukan 4 variabel yang menjadi faktor risiko kejadian stunting pada balita yaitu riwayat BBLR (p-value=0,015) (OR=3,852), riwayat panjang badan lahir (p-value=0,026) (OR=3,574), pemberian ASI eksklusif (p-value=0,000) (OR=2,667), dan riwayat penyakit infeksi (p-value=0,014) (OR=2,029). Sedangkan, 2 variabel yang bukan merupakan faktor risiko kejadian stunting pada balita yaitu LILA ibu hamil (p-value=0,227) (OR=7,563) dan riwayat anemia ibu hamil (p-value=0,149) (OR=2,276). Ibu hamil merupakan salah satu kelompok rawan gizi yang perlu mendapatkan pelayanan kesehatan yang baik dan berkualitas, edukasi pemberian ASI eksklusif, serta akses terhadap layanan kesehatan dan sanitasi yang memadai agar ibu tersebut dapat menjalani kehamilannya dengan sehat.
Kata Kunci: Faktor Risiko, Stunting, Balita