Analisis Kadar Kafein Dalam Bubuk Kopi Sanggabuana dan Bubuk Kopi Cibulao dengan Menggunakan Metode Spektrofotometri UV-VIS

Delia Oktaviana Afginarifin, Vesara Ardhe Gatera, Salman Salman

Abstract


Pendahuluan: Dua jenis kopi utama yang diproduksi di Indonesia adalah Arabika dan Robusta. Kopi dikenal akan minuman memliki kandungan kafein tinngi. Kafein merupakan senyawa alkaloid metlxantine (basa purin). Kafein pada kopi diketahui mempunyai efek positif apabila dikonsumsi oleh manusia dan juga diketahui mempunyai efek negatif bagi tubuh jika dikonsumsi secara berlebihan. Tujuan : Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis dan mengetahui kadar kafein dalam bubuk kopi Sanggabuana dan bubuk kopi Cibulao. Metode : Metode penentuan kadar kafein pada penelitian ini menggunakan uji kuantitatif menggunakan spektrofotometri UV-Vis. Hasil : Hasil yang diperoleh pada uji kuantitatif dengan menggunakan spektrofotometri UV-Vis diperoleh hasil setiap gram kopi yang mengandung kafein yaitu bubuk kopi Sanggabuana sebesar 19,48 mg atau 0,97% dan bubuk kopi Cibulao sebesar 17,02 mg atau 0,85%. Bubuk kopi Sanggabuana mempunyai kandungan kafein terbesar, sehingga semua sampel kopi robusta yang tercantum di atas memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI) 01-3542-2004 karena jumlah kafein dalam setiap sampel tidak lebih besar dari 2%. Kesimpulan: Terdapat perbedaan antara kadar kafein pada bubuk kopi Sanggabuana dan bubuk kopi Cibulao yang dapat dikaitkan dengan fakta bahwa lokasi tumbuh kopi juga dapat memengaruhi kadar kafein di dalam kopi. Jumlah kafein dalam kopi meningkat berdasarkan ketinggian penanam dan letak geografisnya.


Full Text:

PDF

References


Hasibuan DS (2018). Kandungan Kafein Pada Kopi dan Pengaruh Terhadap Tubuh. Kim FIA Inst Teknol Sepuluh Nop. 2018;(May):1–4.

Tarigan EB, Pranowo D, Iflah T (2016). Tingkat Kesukaan Konsumen Terhadap Kopi Campuran Robusta Dengan Arabika. J Teknol dan Ind Pertan Indonesia. 2016;7(1):12.

Listyati, D., Wahyudi, A. dan Hasibuan, A. M. (2014). Penguatan Kelembagaan Untuk Peningkatan Posisi Tawar Petani dalam Sistem Pemasaran Kakao. Jurnal J.TIDP 15-28. Terbit 26 Februari 2014.

Aditya Komang Ayu; Yusasrini, Ni Luh Ari IWN (2016). Kajian Kandungan Kafein Kopi Bubuk, Nilai pH Dan Karakteristik Aroma Dan Rasa Seduhan Kopi Jantan (Pea berry coffee) Dan Betina (Flat beans coffee) Jenis Arabika Dan Robusta. J Ilmu dan Teknol Pangan. 2016;(Vol 5, No 1 (2016)).

Ennis, D., (2014). The Effect of Caffeine on Healt: The Benefits Outweigh the Risk. Academic Journal.

Wilson, C. (2018). The Clinical Toxicology of Caffeine: A Review and Case Study. Elsivier (Toxicology Reports), 5: 1140-1152. https://doi.org/10.33592/unistek.v6i2.172.

Özpalas, B. dan Özer, E. A. (2017). Effects of Caffeine on Human Health. Nevşehir Billim ve Teknoloji Dergisi Cilt, 6: 297-305.

Wijaya, I. P. E., Suhaeni, S., & ’Azkiya, L. N. (2019). Analisis Motivasi Petani Dalam Menanam Kopi Sanggabuana Di Kabupaten Karawang (Studi Kasus Desa Mekarbuana Kecamatan Tegalwaru). Mediagro, 15(01), 77–87. https://doi.org/10.31942/md.v15i01.3072.

Badan Pusat Statistik. (2018). Statistik Kopi Indonesia 2018. Jakarta : BPS.

Balai Penelitian Tanaman Industri dan Penenyegar]. (2018). Kabupaten Bogor Bergairah Mengembangkan Kopi Robusta. Balitri.litbang.pertanian.go.id/.

Arwangga, A. F., Asih I. A. R. A., & Sudiarta, I. W,. (2016). Analisis kandungan kafein pada kopi di desa sesaot narmada menggunakan spektrofotometri UV-Vis. Denpasar: Jurusan Kimia FMIPA Universitas Udayana.




DOI: https://doi.org/10.52643/jbik.v13i1.2464

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2023 Jurnal Bidang Ilmu Kesehatan

Flag Counter

         

 

JURNAL BIDANG ILMU KESEHATAN by http://ejournal.urindo.ac.id/index.php/kesehatan is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License