Penerapan Brand Identity Product, Standarisasi dan Digitalisasi Pemasaran Produk Kelompok Tani Madu Kelulut Sungai Siring

Abstract

Kelompok petani madu Desa Sungai Siring tersebar dalam 3 RT. Setiap RT terdiri dari 10 orang petani. Ada 100 sarang lebah kelulut yang di kelola kelompok tani yang berhasil memanen madu setiap 3 bulan sekali tergantung musim. Sarang lebah diambil dari hutan sekitar sedangkan kotak sarang lebah di buat sendiri oleh petani. Saat ini konsumen hanya berasal dari masyarakat sekitar yang mengenal petani madu. Pengemasan madu masih menggunakan botol bekas.

Berdasarkan paparan diatas permasalahan yang dihadapi petani madu kelulut di Sungai Siring adalah pertama, pemasaran madu kelulut sangat terbatas dan hanya menjangkau kalangan sekitar karena tidak mempunyai brand identity product yang jelas. Brand identity product terdiri dari merek (nama produk), tagline, dan desain kemasan. Permasalahan kedua adalah produk tidak mempunyai standar jaminan produk. Tantangan dalam bisnis madu adalah mengedukasi konsumen akan produk yang dijual.Kunci keberhasilan dari bisnis ini adalah kepercayaan masyarakat. Customer trust bisa dibangun terhadap atribut produk jika ada standar jaminan produk. Tujuan dari kegiatan ini adalah memberikan pendampingan pengemasan dan standarisasi produk (PIRT ,label halal) serta penerapan digital marketing dalam memasarkan madu kelulut sehinga menjangkau konsumen yang lebih luas. Penerapan digital marketing madu kelulut melalui market place dan website sub domain kelurahan Sungai Siring.

Kegiatan pengabdian masyarakat ini menghasilkan sertifikat PIRT, halal, metode pemasaran online dan web madu kelulut.
Kata kunci : Madu Kelulut; Digital Marketing; Brand Identity Product: Standardisasi Produk