Analisis Biaya Satuan (Unit Cost) Penggunaan Alat Ventilator lama rawat 3 hari Pada Pasien Diagnosis Utama Respiratory Failure (J969) Dengan Kode INA-CBG J-1-20-III di Ruang Intensive Care Unit (ICU) Rumah Sakit Hermina OPI Jakabaring

Achmad Marwan, Yuli Prapanca, Susi Himawati, Cicilia Widiyaningsih

Abstract


Latar Belakang : Dalam pelaksanaanya Rumah sakit menggunakan tarif inaCBGs, di mana pembayaran diberlakukan berdasarkan kode yang tertera dalam setiap diagnosis. Hal tersebut menuntut Rumah Sakit untuk bisa mengendalikan biaya dalam setiap aktifitas pelayanan medisnya (Kementerian Kesehatan RI, 2005). Revisi tarif terakhir kali dilakukan tentang Penetapan Tarif Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit HERMINA OPI JAKABARING dirasakan cukup rigid, karena pembahasannya melalui Dewan Perwakilan Rakyat Daerah kabupaten banyuasin memakan waktu lama dan tidak sepenuhnya disetujui dengan alasan minimnya kemampuan masyarakat menurut anggota dewan. Sedangkan peningkatan biaya operasional suatu pelayanan dipengaruhi oleh tingkat inflasi, kenaikan harga obat-bahan habis pakai-dan reagen. Penetapan tarif ini pun bukan berasal dari penghitungan biaya, hanya berdasar data perbandingan dengan rumah sakit dengan tipe yang sama di Palembang, kemudian dilakukan revisi tarif di tahun 2016 .Tujuan penelitian Mengetahui besaran biaya satuan aktual aktifitas penggunaan alat ventilator di ruang Intensive Care Unit (ICU) Rumah Sakit HERMINA OPI JAKABARING 2023.Penelitian ini bersifat deskriptif analitis kualitatif dengan melakukan identifikasi dan penghitungan terhadap biaya investasi, biaya operasional dan biaya pemeliharaan untuk mendapatkan biaya satuan aktual penggunaan ventilator. Tidak dilakukan intervensi terhadap subjek penelitian, menggunakan data sekunder RS HERMINA OPI JAKABARING antara bulan Januari hingga Maret 2023. Hasil penelitian biaya satuan tindakan Penggunaan alat ventilator bagi pasien Respiratory failure adalah sebagai berikut: a.Biaya total Penggunaan ventilator dengan diagnosis Respiratory Failure untuk pasien RF adalah Rp 50.301.049. Sedangkan Biaya Satuan aktual Penggunaan ventilator dengan diagnosis Respiratory Failure adalah Rp8.383.508 (setelah penambahan BHP) ,b.Biaya satuan normatif penggunaan ventilator di ICU adalah biaya yang diperlukan jika seluruh bed terisi sesuai kapasitas optimalnya (memperhitungkan BOR). Nilai biaya satuan normatif tanpa BHP adalah Rp.1.429.657 perhari,c.CRR untuk pasien pengguna ventilator dengan RF menunjukkan hasil jika pasien umum dirawat dengan standar tarif RS CRR masih di bawah 100%, namun ada perbaikan untuk tarif baru., d.CRR untuk tarif BPJS masih di bawah 100% dan meningkat untuk tarif tahun 2016 dikarenakan jumlah pasien jauh di bawah kapasitas terpakai RS, d. Biaya satuan aktual penggunaan ventilator yang sangat tinggi oleh karena rendahnya kunjungan pasien yang masuk icu dengan ventilator diatas 3 hari. Tingginya biaya ini juga menunjukkan support daerah masih dibutuhkan di RS baik sebagai pengawas maupun pendukung finansial melalui grup hermina. ,e. Langkah-langkah strategis harus dilakukan jika tidak ingin RS kolaps di masa mendatang sehingga justru mengorbankan masyarakat yang membutuhkan pelayanan, saran: Perbaikan data pencatatan barang investasi, jumlah produksi unit produksi dan penunjang, hingga bahan habis pakai sebaiknya mulai dibenahi, disamping memudahkan penelitian semacam ini, ke depan data-data tersebut dapat menjadi standar acuan dalam memperbaiki pelayanan, meningkatkan efisiensi, dan memudahkan penyusunan clinical pathway.
Kata kunci : Unit cost,INA CBGS,Ventilator,Hermina group

Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.52643/marsi.v8i1.4061

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2024 Jurnal Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia (MARSI)

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Web Analytics View My Stats