Edible Film dari Campuran Pati Batang Kelapa Sawit Termodifikasi dan Tapioka dengan Penambahan Ekstrak Buah Senduduk (Melastoma malabathricum)

Reiza Mutia, Wimpy Prendika, Imelda Yunita

Abstract


Pati batang kelapa sawit yang dimodifikasi dapat dijadikan sebagai bahan baku dalam pembuatan edible film. Edible film dimodifikasi dengan penambahan ekstrak buah senduduk sehingga dapat digunakan sebagai bioindikator perubahan pH dalam pengemasan produk pangan. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari karakteristik edible film yang dihasilkan, mendapatkan konsentrasi ekstrak buah senduduk yang optimum dan mempelajari pengaruh variasi pH terhadap perubahan warna edible film. Perlakuan konsentrasi ekstrak buah senduduk yang digunakan yaitu 5%, 10%, dan 15% (v/v dari larutan edible film). Karakteristik edible film yang diuji, meliputi: ketebalan (thickness), kekuatan tarik (tensile strength), pemanjangan saat putus (elongation at break) dan perubahan warna pada larutan pH 1 – 12. Berdasarkan hasil uji ANOVA pada taraf 5% didapatkan bahwa konsentrasi ekstrak buah senduduk mempengaruhi parameter kekuatan tarik, tetapi tidak berpengaruh terhadap parameter ketebalan dan pemanjangan saat putus. Perlakuan konsentrasi 5% (v/v) merupakan perlakuan terbaik yang menghasilkan ketebalan 0,195 mm; kekuatan tarik 6,22 Mpa; dan pemanjangan saat putus 25,00%. Perlakuan konsentrasi 5% (v/v) juga menunjukkan perubahan warna yang baik sesuai pH larutan yang diujikan.

Keywords


Edible Film, Pati Batang Kelapa Sawit Termodifikasi, Tapioka, Buah Senduduk

Full Text:

PDF

References


Ridwansyah, Nasution, M. Z., Sunarti, T. C., Anas, M. F. 2007. Karakteristik sifat fisiko-kimia pati kelapa sawit. Jurnal Teknologi Industri Pertanian, 17: 1–6.

Cahyanintyas, A.A., Ermawati, R., Supeni, G., Syamani, F.A., Masruchin, N., Kusumaningrum, W.B., Pramasari, D.A., Darmawan, T., Ismadi, Wibowo, E.S., Triwibowo, D., Kusumah, S.S. 2019. Modifikasi dan karakterisasi pati batang kelapa sawit secara hidrolisis sebagai bahan baku bioplastik. Jurnal Kimia Dan Kemasan. 41:37-44.

Mutia R, Prendika W, Yunita I, Andriani Y. 2022. Karakteristik fisik edible film berbahan dasar pati batang kelapa sawit termodifikasi dan tapioka. Jurnal Pangan dan Agroindustri. 10(3):143-150

Muin, R., Anggraini, D., dan Malau, F.2017. Karakteristik fisik dan antimikroba edible film dari tepung tapioka dengan penambahan gliserol dan kunyit putih. Jurnal Teknik Kimia. 23(3):191-198.

Sinaga, L. L, Rejekina, M. S., dan Sinaga, M. S. 2013. Karakteristik edible film dari ekstrak kacang kedelai dengan penambahan tepung tapioka dan gliserol sebagai bahan pengemas makanan. Jurnal Teknik Kimia USU. 2(4):12-16.

Moga, T., Montotolalu, R. I., Berhimpon, S., dan Mentang, F. 2018. Physical characteristics of eddible film from carrageenan with liquid smoke addition. Aquatic Science & Management. 6(1):15-21.

Krochta, J. M., and Johnston, D.M.1997. Edible and biodegradable polymer films: challenges and opportunities. Food Technology.52(2):1-20.

Raafiah, U.D. 2011. Pembuatan edible film dari campuran ekstrak papaya (Carica papaya L.), kanji dan gliserin sebagai bahan pengemas. Skripsi. Departemen Kimia Universitas Sumatera Utara, Medan

Marwati, S. 2012. Ekstraksi dan preparasi zat warna alami sebagai indikator titrasi asam basa. Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA,Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta, 2012,83-90.

Sedyadi, E., Aini, S.K., Anggraini, D., Ekawati, D.P.2016. starch-glycerol based edible film and effect of rosella (Hibiscus sabdariffa Linn.) extract and surimi dumbo catfish (Clarias gariepinus) addition on its mechanical properties. Biology, Medicine, & Natural Product Chemistry.5:33–40.

Wardana, A.A. dan Widyaningsih, T. D. 2017. Development of edible films from tapioca starch and agar, enriched with red cabbage (Brassica oleracea) as a sausage deterioration bio-indicator. The International Conference on Eco Engineering Development 2017,1-9.

Meilianti. 2018. Isolasi zat warna (antosianin) alami dari buah senduduk akar (melastoma malabathricum l.) dengan metode ekstraksi maserasi menggunakan pelarut. Jurnal Distilasi. 3(1):8-15.

Supeni, G., Cahyaningtyas, A. A., dan Fitrina, A.2015. Karakterisasi sifat fisik dan mekanik penambahan kitosan pada edible film karagenan dan tapioka termodifikasi. Jurnal Kimia Dan Kemasan.37(2):103-110.

Rhim, J. W., and Wang, L. F. 2013. Mechanical and water barrier properties of agar/k-carrageenan/konjac glucomannan ternary blend biohydrogel films. Carbohydrate Polymers. 96(1):71–81.

Indira, C. 2015. Pembuatan indikator asam basa karamunting. Kaunia. 11(1)1-10.

Priska, M., Peni, N., Carvallo, L., Ngapa, Y.D.2018. Review: antosianin dan pemanfaatannya. Cakra Kimia.6(2):79-97.




DOI: https://doi.org/10.52643/jir.v14i2.3407

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2023 Jurnal Ilmiah Respati

Flag Counter

     

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.