Pertambahan Bobot Badan Larva Ulat Hongkong (Tenebrio Molitor L.) dengan Penambahan Styrofoam Di Dalam Pakan
Iding Iding, Bachtar Bakrie, Maria Aditia Wahyuningrum
Abstract
Taman Margasatwa Ragunan salah satu tempat rekreasi di Jakarta yang ramai dikunjungi. Permasalahan sampah yang ditinggalkan oleh pengunjung seperti styrofoam dikarenakan pengelolaan sampah yang belum optimal. Larva ulat Hongkong diketahui dapat mengurai sampah anorganik seperti Styrofoam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertambahan bobot badan larva ulat Hongkong (Tenebrio molitor L.) dengan penambahan styrofoam secara ad libitum di dalam pakan. Larva ulat Hongkong yang digunakan berumur 35 hari setelah menetas sebanyak 2.000 ekor. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan dua faktor (pakan dan styrofoam), terdiri atas 4 perlakuan dan 5 ulangan sehingga berjumlah 20 wadah pemeliharaan dengan masing-masing wadah pemeliharaan berisi 100 ekor. Pakan perlakuan terdiri dari 4 level terdiri dari P1 (100 % pakan ayam komersil bentuk pellet) tanpa pemberian styrofoam, P2 (75% pakan ayam komersil bentuk pellet + styrofoam), P3 (50% pakan ayam komersil bentuk pellet + styrofoam), P4 (25% pakan ayam komersil bentuk pellet + styrofoam). Variabel penelitian yaitu pertambahan bobot badan dan konversi pakan. Pengamatan jumlah konsumsi dan sisa pakan dilakukan per 10 hari dari awal penelitian dan 10 hari terakhir dilakukan setiap hari sampai akhir penelitian, pengamatan konsumsi dan sisa styrofoam dilakukan pada 10 hari terakhir, sedangkan pengamatan pertambahan bobot badan larva ulat Hongkong dilakukan per 10 hari dari awal sampai dengan akhir. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan penambahan styrofoam di dalam pakan berpengaruh terhadap pertambahan bobot badan, konsumsi pakan dan konversi pakan. Perlakuan 2 dengan persentase pemberian pakan 75 % dari kebutuhan pokoknya, memberikan hasil terbesar pada pertambahan bobot badan larva ulat Hongkong yaitu 0,82 gram/100 ekor/hari atau 0,0082 gram/ekor/hari dan konsumsi pakan 3,25