Gambaran Kejadian ISPA Pada Anak Balita di Sekitar Industri Baja Menurut Jarak dan Kondisi Lingkungan

Lilian Susanti Nova, Hendrik Edison Siahainenia, Putri Novianti

Abstract


 

Abstrak

 

Latar belakang: Faktor lingkungan merupakan salah satu faktor yang berkaitan dengan kejadian ISPA pada anak balita. Terlebih Anak balita yang bertempat tinggal disekitar industri baja  di desa sukadanau berisiko mengalami kejadian ISPA. Kondisi meteorologi dapat menentukan proses pencemaran udara karena merupakan media perantara dan penyebar pencemar sampai ke penerima. Tujuan studi ini untuk mengetahui gambaran kejadian ISPA pada anak balita di sekitar industry baja menurut kiondisi lingkungan.  Metode: Desain studi ini yaitu potong lintang dengan jumlah sampel 96 anak balita. Dilakukan wawancara pada ibu balita. Pengukuran parameter kondisi lingkungan yaitu, suhu, kelembaban, kecepatan angin, dan jarak rumah dari industri yang dibagi dalam tiga zona. Hasil : Anak balita mengalami kejadian ISPA pada suhu ≥ 28,8° C sebanyak 43,1%, pada kelembaban ≥ 80% sebanyak 43,1%, pada kecepatan angina ≤0,5 m/s, jarak rumah zona 2 sebanyak 46,9%. Simpulan : Kondisi lingkungan sulit untuk dapat dikendalikan, yang dapat dikendalikan adalah menjaga kondisi tubuh supaya dapat bertahan pada dikondisi yang kurang baik.


Keywords


Kata Kunci : Anak balita, kondisi lingkungan, ISPA

Full Text:

PDF

References


Bae S, Hong YC. Health effects of particulate matter. J Korean Med Assoc 2018;61:749–55. https://doi.org/10.5124/jkma.2018.61.12.749.

Laxmi Maharjan P. Prevalence and Determinants of Acute Respiratory Infection among Children under Age Five in Gorkha Municipality, Gorkha. Glob J Pharm Pharm Sci 2017;2:2–5. https://doi.org/10.19080/gjpps.2017.02.555588.

Heriyani F, Ilmu D, Masyarakat K, Studi P, Dokter P, Kedokteran F, et al. Hubungan jarak rumah dengan cerobong asap pabrik karet dengan derajat keparahan ispa 2015;6:68–71.

Syec R, Malik U, Fitriani R. Analisis Pengaruh Partikulat Matter Pm10 Teradap Suu, Kelembaban Udara dan Kecepatan Angin di Daera Kulim Kota Pekanbaru. J Komun Fis Indones 2017;14:1032–6.

Syam DM, Ronny. Suhu , Kelembaban Dan Pencahayaan Sebagai Faktor Risiko Kejadian Penyakit ISPA Pada Balita di Kecamatan Balaesang Kabupaten Donggala. Higiene 2016;2 No 3.

Gajah Mada University Press. Pengantar Meteorologi. Yogyakarta: 2016.

Nova LS. Efek Pajanan PM10 terhadap Kejadian ISPA pada Anak Balita di Sekitar Industri Baja Desa Sukadanau Kecamatan Cikarang Barat Kabupaten Bekasi Tahun 2019. 2020.

Chen MJ, Yang PH, Hsieh MT, Yeh CH, Huang CH, Yang CM, et al. Machine learning to relate PM2.5 and PM10 concentrations to outpatient visits for upper respiratory tract infections in Taiwan: A nationwide analysis. World J Clin Cases 2018;6:200–6. https://doi.org/10.12998/wjcc.v6.i8.200.

Nova LS. Efek Pajanan Pm10 Terhadap Kejadian Ispa Pada Anak Balita Di Sekitar Industri Baja Desa Sukadanau Kecamatan Cikarang Barat Kabupaten Bekasi Tahun 2019. Tesis, Universitas Indonesia; 2021.

Kompasiana. Panduan Tingkat Kelembaban 2019.

Nasrullah, Rahim R, Mulyadi R, Jamala N, Kusno A. Temperatur dan Kelembaban Relatif Udara Outdoor. Temu Ilm IPBLI 2015:45–50.

Sepriani KD, Turyanti A, Kudsy M. Sebaran Partikulat (Pm10) Pada Musim Kemarau Di Kabupaten Tangerang Dan Sekitarnya. J Sains Teknol Modif Cuaca 2014;15:89. https://doi.org/10.29122/jstmc.v15i2.2675.




DOI: https://doi.org/10.52643/jbik.v13i1.2521

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2023 Jurnal Bidang Ilmu Kesehatan

Flag Counter

         

 

JURNAL BIDANG ILMU KESEHATAN by http://ejournal.urindo.ac.id/index.php/kesehatan is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License