Peningkatan Pengetahuan Tentang Jajanan Sehat dan Penyalahgunaan NAFZA di Kampung Pulo Besar Karangbahagia Cikarang

Fajar Susanti

Abstract


Jajanan yang dijual pedagang keliling sering berada di depan lingkungan sekolah. Badan Pengawasan Makanan dan Minuman menyatakan terdapat 40% jajanan tidak layak dimakan. Kandungan boraks, serta formalin masih mendominasi kandungan zat-zat berbahaya pada jajanan anak-anak di sekolah-sekolah. Jajanan di sekolah memang beranekaragam dan lebih menarik minat daripada bekal yang dibawa dari rumah. Namun jajanan yang menarik tersebut justru miskin gizi dan jauh dari kata sehat. Berkaitan dengan fenomena tersebut, maka perlu adanya sosialisasi mengenai macam-macam, pengolahan, dan kelayakan konsumsi jajanan yang banyak dijual agar anak-anak dapat mengerti sehingga dapat memilih dan membedakan antar jajanan yang sehat dan tidak. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk menambah pengetahuan dan kepedulian pada siswa untuk lebih memperhatikan berbagai macam jajanan yang dijual bebas demi menjaga status gizi pada masa anakanak. Manfaat dari kegiatan ini adalah diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan kepedulian seluruh siswa dalam memilih makanan atau jajanan yang sehat dan bergizi guna pendukung perkembangan generasi muda penerus bangsa yang dapat memajukan bangsa. Hasil yang diperoleh pada kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah peserta sosialisasi jajanan sehat di Panti Asuhan Anak Yatim dengan jumlah keseluruhan adalah 81. Sebagian besar merupakan anak yang berusia 12 tahun (56,80%), sebagian besar berjenis kelamin laki-laki (55,60%). Peserta paling banyak adalah peserta dengan tinggi badan 130-140 cm (37,00%), dan berat badan 31-40 kg (46,90%). Berdasarkan penilaian BMI sebagian besar memiliki berat badan yang rendah (56,80%). Hasil evaluasi menurut penilaian pre test dan post test diketahui sebagian besar memiliki pengetahuan yang tetap (58,00%). Anak laki-laki lebih memiliki masalah pada status gizinya. Anak laki-laki sering mengalami berat badan rendah dan juga mengalami berat badan berlebih daripada anak perempuan. BMI anak laki-laki pada masa pra-sekolah menurun dan sejalan dengan bertambahnya usia maka BMI nya meningkat.

Kata Kunci : Jajanan sehat, pengabdian masyarakat, gizi.

 


Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.52643/pamas.v3i1.375

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2019 Jurnal Pelayanan dan Pengabdian Masyarakat

 

         

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.