Kaderisasi Promotor Kesehatan Berbasis Digital Sebagai Upaya Peningkatan Kapasitas Promosi Kesehatan di Era Digital

Atik Qurrota A’Yunin Al Isyrofi, Dwi Handayani, Mursyidul Ibad, Marselli Widya Lestari, Indi Aula Jauharoh

Abstract


Indonesia masih dihadapkan pada berbagai masalah kesehatan. Apalagi, hadirnya pandemi Covid-19 juga semakin memperumit masalah kesehatan di Indonesia. Jika hanya mengandalkan solusi konvensional, maka berbagai masalah tersebut tidak akan tertangani. Perlu solusi inovatif untuk mengatasinya. Solusi yang inovatif tersebut tidak dapat dilepaskan dari peran teknologi, khususnya teknologi digital. Sektor kesehatan, terutama terkait promosi kesehatan sangat membutuhkan ketersediaan informasi yang cepat, tepat, akurat dan up to date untuk berbagai keperluan. Teknologi digital juga dapat menjadi media komunikasi, edukasi, dan konsultasi kesehatan yang efektif bagi masyarakat. Fakta yang sangat memprihatinkan bahwa 92% hoax kesehatan berasal dari media sosial. Tidak hanya hoax, infodemik juga turut mengancam kelangsungan hidup masyarakat. Banjir informasi seringkali menimbulkan kebingungan di tengah masyarakat, ketidakpercayaan terhadap sains, sehingga bisa menghambat proses pengambilan keputusan serta mengganggu usaha pencarian solusi terhadap berbagai masalah kesehatan. Bahkan, hoax dan infodemik juga dapat berakibat fatal serta membahayakan nyawa seseorang. Jago Preventif sebagai salah satu platform digital di bidang kesehatan yang berfokus pada peningkatan kualitas sumber daya manusia kesehatan telah berupaya menjadi bagian dari solusi dengan bergerak di aspek promotif dan preventif. Jago Preventif juga menginisiasi terbentuknya komunitas pegiat kesehatan masyarakat yang terdiri dari berbagai unsur. Belakangan diketahui bahwa performa anggota komunitas ini semakin menurun, sehingga kurang bisa dioptimalkan untuk melanjutkan upaya promosi kesehatan berbasis digital yang sebelumnya dilakukan. Oleh karena itu, pengusul memandang perlu dilakukan kaderisasi promotor kesehatan berbasis digital untuk meningkatkan kapasitas promosi kesehatan di era digital seperti saat ini.

Full Text:

PDF

References


Notoatmodjo S. Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta; 2014.

Ajana B. Digital Health and The Biopolitics of The Quantified Self. Digit Heal. 2017;3:1–18.

Benetoli, A., Chen, TF. & Aslani P. How Patients’ Use of Social Media Impacts Their Interactions with Healthcare Professionals. Patient Educ Band Couns. 2017;1–6.

Korda H& I. Harnessing Social Media for Health Promotion and Behavior Change. Health Promot Pract. 2013;14(1):15–23.

Lupton D. Health Promotion in the Digital Era: A Critical Commentary. Health Promot Int. 2014;30(1):174–83.

Rosadi S. Implikasi Penerapan Program E-Health Dihubungkan dengan Perlindungan Data Pribadi. Arena Huk. 2017;9(3):403–20.

APJII. Penetrasi dan Perilaku Pengguna Internet Indonesia. Jakarta: Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia; 2017.

IHTA. Health-Tech Members in Indonesia. Jakarta: Indonesia Health Tech Association; 2019.

Pratama AH. Tantangan dan Peluang Startup Kesehatan di Indonesia Tahun 2018. Jakarta: Tech in Asia; 2018.




DOI: https://doi.org/10.52643/pamas.v8i2.2604

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2024 Jurnal Pelayanan dan Pengabdian Masyarakat (Pamas)

 

         

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.