Asertivitas Remaja Terhadap Perilaku Seksual Pranikah (Studi Kualitatif pada Remaja di Surabaya)

Dini Indah, Yayi Suryo Prabandari, Budi Wahyuni

Abstract


Sebesar 28% remaja perempuan dan 15,1% remaja laki-laki melakukan hubungan seksual pertama kali pada rentang usia 15-17 tahun di Indonesia, selain itu jumlah kasus KTD di salah satu sekolah di Surabaya juga menunjukkan peningkatan 10 kali lipat pada tahun 2012. Hal ini menunjukkan bahwa remaja masih memiliki asertivitas yang rendah terhadap perilaku seksual pranikah. Kajian yang dalam perlu dilakukan untuk dapat mengetahui gambaran dan faktor yang mempengaruhi asertivitas remaja terhadap perilaku seksual pranikah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran asertivitas remaja terhadap perilaku seksual pranikah di Surabaya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan disain fenomenologi untuk menggambarkan fenomena asertivitas pada remaja terhadap perilaku seksual pranikah. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara mendalam dengan triangulasi subjek dan waktu. Hasil penelitin ini adalah rasa nyaman paling sering disebutkan oleh remaja putri sebagai hambatan asertif, meskipun ada yang beranggapan sebagai pemicu asertivitas. Selain itu faktor usia, ketakutan kehilangan, dan kurangnya mengenali kondisi yang mengarah pada aktivitas seksual menjadi hambatan asertif lainnya, karena ada anggapan aktivitas seksual wajar terjadi dalam pacaran. Penolakan dengan gerak tubuh oleh remaja perempuan dianggap remaja laki-laki bukan menjadi penolakan yang kuat. Rasa nyaman memberikan 2 efek yang berbeda terhadap asertivitas perlu diwaspadai agar remaja mampu mengenali rasa nyaman yang diperoleh dari pasangan. Perlu adanya pemberian pemahaman terkait perubahan yang terjadi selama remaja serta cara mengontrolnya. Selain itu konseling bagi remaja juga dibutuhkan untuk memberikan dorongan bagi remaja untuk mampu asertif.

Kata kunci: asertivitas, remaja, perilaku seksual pranikah

 


Full Text:

PDF

References


BPS. 2010. “Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur Dan Jenis Kelamin.” 2010. http://sp2010.bps.go.id/ (November 1, 2014).

Santrock, John W. 2007. Remaja. Edisi 11. Penerbit Erlangga.

East, Patricia, and Joyce Adams. 2002. “Sexual Assertiveness and Adolescents’ Sexual Rights.” Perspectives on Sexual and Reproductive Health: 212.

Rickert, Vaughn I., Rupal Sanghvi, and Constance M. Wiemann. 2002. “Is Lack of Sexual Assertiveness Among Adolescent and Young Adult Women a Cause for Concern ?” Perspectives on Sexual and Reproductive Health: 178.

Imran. 2000. Perkembangan Seksualitas Remaja. Semarang: Pilar PKBI

Morokoff, Patricia J, Kathryn Quina, Lisa L Harlow, Laura Whitmire, Diane M Grimley, Pamela R Gibson, and Gary J Burkholder. 1997. “Sexual Assertiveness Scale (SAS) for Women : Development and Validation.” 73(4): 790–804.

Badan Pusat Statistik. 2008. Young Adult Reproductive Health Survey 2007.

Departemen Kesehatan RI. 2007. Survei Terpadu Biologi Dan Perilaku. Jakarta

Komisi Penanggulangan AIDS Provinsi Jawa Timur. 2011. Strategi Dan Rencana Aksi Daerah Penanggulangan HIV&AIDS Provinsi Jawa Timur Tahun 2010-2014. Surabaya

Reyna, V. F., & Farley, F. (2006). Risk and Rationality in Adolescent Decision Making. Pschological Science in the Public Interest, 7(1), 1–44.

Oljira, L., Berhane, Y., & Worku, A. (2012). Pre-marital sexual debut and its associated factors among in-school adolescents in eastern Ethiopia. BMC Public Health, 12(1), 375

Santelli, J. S., Brener, N. D., Lowry, R., Bhatt, A., Zabin, L. S., & Santelli, B. J. S. (1998). Multiple Sexual Partners Among U.S. Adolescents And Young Adults. Family Planning Perspectives, 30(6), 271–275.

Newby, K., & Snyder, A. (2009). Teen Risk Behavior (pp. 1–6).

Zerubavel, Noga, and Terri L Messman-Moore. 2013. “Sexual Victimization, Fear of Sexual Powerlessness, and Cognitive Emotion Dysregulation as Barriers to Sexual Assertiveness in College Women.” Violence against women 19(12): 1518–37. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/24379216 (November 12, 2015).

Serquina-Ramiro, L. (2005). Physical Intimacy and Sexual Coercion Among Adolescent Intimate Partners in the Philippines. Journal of Adolescent Research, 20(4), 476–496. doi:10.1177/0743558405275170

Rhatigan, D. L., & Street, A. E. (2005). The Impact of Intimate Partner Violence on Decisions to Leave Dating Relationships: A Test of The Investment Model. Journal of interpersonal violence, 20(12), 1580–97. doi:10.1177/0886260505280344

Franklin, C. A. 2012. “Anticipating Intimacy or Sexual Victimization? Danger Cue Recognition and Delayed Behavioral Responses to a Sexually Risky Scenario.” Feminist Criminology 8(2): 87–116. http://fcx.sagepub.com/cgi/doi/10.1177/1557085112455840 (November 12, 2015).

Myers, David G. 2012. Psikologi Sosial Edisi 10 Buku 1. ed. Salemba Humanika. Jakarta.




DOI: https://doi.org/10.52643/jukmas.v2i2.589

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2019

Flag Counter

       

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.