Studi Kualitatif Program Promosi Kesehatan Terhadap Pecandu Narkoba Di Klinik Pratama BNN Kota Jakarta Timur Tahun 2018
Abstract
Prevalensi penyalahguna narkoba sebesar 2.20%, dan 60 % pecandu narkoba yang telah menjalani rehabilitasi dapat relaps (kambuh) kembali. Angka relaps pecandu narkoba ini menunjukkan program promosi kesehatan masih belum sepenuhnya berhasil. Tujuan untuk mempelajari dan menjelaskan Program Promosi Kesehatan tehadap Pecandu Narkoba di Klinik Pratama BNN Kota Jakarta Timur Tahun 2018. Metode dari penelitian ini adalah wawancara mendalam dengan informan yang bertujuan untuk memperoleh informasi yang lebih mendalam. Advokasi melalui kegiatan penyuluhan, & sosialisasi. Outputnya semakin banyak masyarakat yang memahami bahaya narkoba. Perlu adanya informasi mengenai bahaya penyakit menular karena pecandu mempunyai penyakit penyerta, kelengkapan fasilitas promkes yang masih ada keterbatasan fasilitas. Belum ada SDM Khusus Promkes.Tidak semua Yankes memiliki layanan narkotika. Dana Pomkes belum mencukupi. Evaluasi Promkes dengan Monitoring & Evaluasi. Program Promosi Kesehatan di Klinik Pratama BNN Kota Jakarta Timur adalah Advokasi, Dukungan Sosial, dan Pemberdayaan Masyarakat. Kegiatan advokasi belum berjalan dengan efektive karena kurang menjalin kerjasama dengan lintas sektoral di bidang rehabilitasi narkoba. Media Promosi Kesehatan menggunakan leafleat. Outcome klien yang sudah Pulih dan Produktif setelah menjalani rehabilitasi dan mendapatkan promosi kesehatan sebanyak 2 orang. Sedangkan klien yang sudah pulih tetapi belum produktif setelah menjalani rehabilitasi dan program promosi kesehatan sebanyak 3 orang.
Keywords: Promkes, Pecandu Narkoba, Rehabilitasi.
Full Text:
PDFReferences
Basrowi, Suwandi. 2008. Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta. Rineka Cipta.
Fitriani, 2011. Promosi Kesehatan. Yogyakarta: Graha Ilmu
Jurnal Data P4GN, 2016. Jurnal Data Pencegahan, Pemberantasan, dan Penyalahgunaan Peredaran Gelap Narkoba. Jakarta: Badan Narkotika Nasional. Republik Indonesia.
Kapawali. Irwandi. 2007. Tantangan Bidang Promosi Kesehatan Dewasa Ini. Dalam Irwandykapalawi.wordpress.com, diakses tanggal 02 Juni 2018.
Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1114/Menkes/SK/VII/2005 tentang Pedoman Pelaksanaan Promosi Kesehatan di Daerah
Kholid Ahmad. (2014). Promosi Kesehatan dengan pendekatan teori perilaku, media dan aplikasinya.
Mubarak, W.I., & Chayatin, N. (2009). Ilmu kesehatan masyarakat teori dan aplikasi. Jakarta: Salemba Medika.
Ngatimin, H. M. Rusli. 2000. Promosi Kesehatan Menjiwai Disentralisasi di
Bidang Kesehatan Menuju Indonesia Sehat Tahun 2010. PPS-UNHAS. Makassar.
Notoatmodjo, S. (2005). Promosi kesehatan teori dan aplikasi. Jakarta: Rineka Cipta.
Notoadmodjo, S. (2010). Pemberdayaan masyarakat. Jakarta :Rineka Cipta Jakarta: Rajawali pers.
Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Notoatmodjo, S. (2014). Promosi kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika.
WHO, 1998, Health Promotion Glossary. Geneva: WHO. Jakarta.
DOI: https://doi.org/10.52643/jukmas.v2i2.584
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2019
![Creative Commons License](https://i.creativecommons.org/l/by-sa/4.0/88x31.png)
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.