Perencanaan Pengendalian Kebisingan. Studi Kasus : Area Rewinder Machine Perusahaan Kertas

Dinda Nur Aulia Septiani

Abstract


Abstrak

Industrialisasi merupakan motor penggerak bagi kesejahteraan dan menempati urutan pertama dalam kehidupan masyarakat modern di negara berkembang. Salah satu faktor yang mempengaruhi kesehatan pekerja akibat kegiatan industri  adalah kebisingan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisi tingkat kebisingan yang terjadi di area Rewinder Machine dan melakukan pengendalian terhadap kebisingan yang terjadi. Kebisingan diukur dengan menggunakan sound level meter selama 24 jam. Kebisingan pada 11 titik ukur melampaui nilai ambang batas NAB. Sehingga diperlukan perencanaan pemasangan barrier. Material barrier yang terpilih adalah plexiglass dengan nilai NR sebesar 43,38 dBA. Nilai kebisingan setelah pemasangan barrier adalah 40 dBA untuk titik 11, dan 42 dBA untuk titik 12. Selain itu reduksi kebisingan juga dapat dilakukan dengan Earplug yang dapat mengurangi kebisingan sebesar 33 dB.

Kata Kunci : Kebisingan, Barrier, Rewinder Mesin, Reduksi.


Full Text:

PDF

References


Arista, E., Guna, R. R. D. P. B., & Double, M. K. K. A. A. (2017). Track Jalur Kereta Api Di Area Pemukiman Lintas Manggarai-Bekasi. Jurnal Perkeretaapian Indonesia, 1(2), 97-104.

Ariyadi, R. G. (2016). Peningkatan Atenuasi Penghalang Bising Dalam Mengendalikan Kebisingan Akibat Lalu Lintas Di Sekolah Dasar Negeri Siwalankerto I Surabaya Menggunakan Metode Simulasi 2 Dimensi. Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya.

Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 48 Tahun 1996 Tentang: Baku Tingkat Kebisingan, (1996).

Peraturan Menteri Kesehatan Republik IndonesiaNo. 70 Tahun 2016 tentang Standar dan Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja, (2016).

Peraturan Menteri Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Republik Indonesia No. 5 Tahun 2018 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lingkungan, (2018).

Masir, N., Ghoddoosi, M., Mansor, S., Abdul‐Rahman, F., Florence, C. S., Mohamed‐Ismail, N. A., Md‐Latar, N. H. (2012). RCL2, a potential formalin substitute for tissue fixation in routine pathological specimens. Histopathology, 60(5), 804-815.

Mashuri, M. (2007). Penggunaan Akustika Luar-Ruangan dalam Menanggulangi Kebisingan pada Bangunan. SMARTek, 5(3).

Mayangsari, A. P. (2009). Perancangan Barrier Untuk Menurunkan Tingkat Kebisingan Pada Jalur Rel Kereta Api Di Jalan Ambengan Surabaya Dengan Menggunakan Metode Nomograph: Surabaya: Digilib. ITS.

Minggarsari, H. D. (2019). Hubungan Intensitas Kebisingan Dengan Keluhan Auditori Pada Pekerja Bagian Produksi Pabrik Fabrikasi Baja. Binawan Student Journal, 1(3), 137-141.

SAR, G. (2003). Guidelines on Design of Noise Barriers Environmental Protection Department and Highways Department January

Suma’mur.2009.Hygine Perusahaan dan Keselamatan Kerja.Jakarta : CV. Sagung Seto.




DOI: https://doi.org/10.52643/jukmas.v5i1.1179

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2021 JUKMAS : Jurnal Untuk Masyarakat Sehat

Flag Counter

       

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.