PENGEMBANGAN PRODUK UNGGULAN UMKM KOTA TANGERANG SELATAN

Djaja Sampoerna, Sakti Brata Ismaya, Titus Indrajaya

Abstract


ABSTRAK

Usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) merupakan bagian penting perekonomian suatu negara atau daerah. dan telah mendorong banyak negara termasuk Indonesia mengembangkan UMKMnya, dengan 3 (tiga) alasan (Barry dalam Rahayu. 2005), yaitu (1) kinerja UMKM cenderung lebih baik dan produktif; (2) dinamika, UMKM sering mencapai peningkatan produktivitas melalui investasi dan perubahan teknologi; (3) UMKM memiliki keunggulan fleksibilitas dari pada usaha besar (Berry dalam Rahayu 2001). Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui upaya pengembangan potensi unggulan produk, pengembangannya dan alternatif yang dijadikan produk unggulan serta pemahaman keunggulan produk UMKM  di kota Tangerang selatan. Metode penelitian menggunakan survey dengan analisis deskriptif sederhana, data primer, data sekunder dan sampel berjumlah 16 responden. (diambil dari Dinas Koperasi UKM dan Asosiasi Industri Pelaku Usaha, Dewan Koperasi Indonesia Daerah (Dekopinda) Kota Tangerang Selatan, dan alat bantu kuesioner. Hasil penelitiannya 1). direkomendasikan Walikota Tangerang Selatan dalam seminar ilmiah berskala nasional sehingga berkontribusi terhadap ilmu pengetahuan, bagaimana suatu produk tercipta baik dan berdampak langsung bagi kesejahteraan masyarakat. 2). diwujudkannya: kampung IKM (Industri Kecil Menengah), KSU (Koperasi Serba Usaha) Cipta Boga, koperasi UMKM Mandiri, kampung UKM Digital dan program pembinaan usaha kecil (PKBL) oleh BNI. Potensi pengembangan produk unggulan yang berpeluang besar sebanyak 892 buah usaha tahun 2014 didominasi industri makanan : 335 buah usaha (51,8%) dan industri pakaian jadi sebanyak 263 buah usaha. Kecamatan dengan UMKM terbanyak adalah Pondok Aren yaitu 278 buah usaha, selanjutnya berkembang jadi 1708 UMKM tahun 2017, dan tetap didominasi usaha makanan, simpulan: dari 16 responden yang menjawab Setuju (S), Sangat Setuju (SS) dan Tidak Setuju (TS), terdiri dari :

Untuk pengembangan produk unggulan  UMKM kota Tangerang selatan, yang memberikan pernyataan (S), (SS) dan (TS) adalah : 1). untuk “Kepemilikan program unggulan” terdapat 10 responden (62%) menyatakan S, dan 4 (25%) menyatakan SS. 2). Untuk “produk unggulan” : 14 responden (87,5%) menyatakan S, 2 responden (12,5%) menyatakan SS, 3). Untuk “program  pembinaan dan pengembangan potensi produk unggulan”: 10 responden (62%) menyatakan S, 5 responden (31%) SS dan 1 responden(7%) menyatakan TS. 4). Untuk “evaluasi terhadap produk yang akan menjadi produk unggulan (program evaluasi prestasi): 9 responden (56,25%) menyatakan S, 6 responden (37,5%) menyatakan SS, dan 1 responden (6,25%) menyatakan TS. 5). Untuk “program percepatan promosi”: 8 responden (50%) menyatakan S, 6  responden (37,5%) menyatakan SS, dan 2 responden (12,5%) menyatakan TS. 6). Untuk “Strategi  pemasaran rutin”,: 9 responden (56%) menyatakan S, 5 responden (31%) menyatakan SS dan 2 responden (13%) menyatakan TS. 7). Untuk “Strategi pemasaran melalui web site”:  10 responden (62,5%) menyatakan S, 6 responden (37,5%) menyatakan SS, 8). Untuk “Program Pemda memiliki koordinasi event-event”: 10 (62,5%) menyatakan S, 5 responden (31%) menyatakan SS dan 1 responden (6,25%) menyatakan TS. 9). Untuk “kerja sama promosi dengan stakeholder”: 13 responden (81%) menyatakan S, dan 3 responden (18,75%) menyatakan SS, 10). Untuk “adanya sosialisasi dan penyuluhan kepada pemuda dan masyarakat”: 11 responden (64,7%) menyatakan S dan 5 responden (31,25%) menyatakan SS, 11). Untuk “Program branding produk UMKM”: 8 responden (50%) menyatakan S dan 8 responden (50%) menyatakan SS. 12). Untuk “promosi ke pasar nasional dan internasional”: 10 responden (62,5%) menyatakan S dan 6 responden (37,5%) menyatakan SS. 13). Untuk “Tidak ada program peningkatan dari asosiasi”: 10(62,5%) menyatakan S dan 6(37,5%) menyatakan SS. 14). Untuk “tidak adanya permintaan produk dari konsumen”: 9 (56%) menyatakan TS, dan 7 (43,75%) S (jadi dengan online). 15). Untuk “tanpa asosiasi, konsumen dapat menikmati produk”: 8 (50%) menyatakan TS dan 8 (50%) menyatakan S. 16). Untuk  “ada kesadaran masyarakat mengembangkan produk” (dengan branding dan pameran): 14 (87,5%) menyatakan S dan 2 (12,5%) menyatakan SS. 17). Untuk “masyarakat terlibat dalam promosi keunggulan produk”: 12 responden (75%) menyatakan S, 2 responden (12,5%) menyatakan SS dan 2 responden lagi (12,5%) menyatakan TS. 18). Untuk “adanya toko yang menjual produk UMKM lengkap”: 12 (75%) menyatakan S, 3 responden (18,75%) menyatakan SS dan 1 (6,25%) responden menyatakan TS. 19). Untuk “perlunya perbaikan produk UMKM”: 12 responden (75%) menyatakan S dan 4 responden (25%) menyatakan SS. 20).  Untuk “ada kelengkapan fasilitas di kantor pengelola toko”: 13 (18,25%) menyatakan S, 2 (12,5%) menyatakan SS dan 1 (6,25%) menyatakan TS. 21). Untuk “ketersediaan laporan keuangan”: 11 (68,75%) menyatakan S, 5 responden (31%) menyatakan TS. 22). Untuk “koordinasi usaha saat ini “: 12 responden (75%) menyatakan baik dan 4 responden (4%) menyatakan tidak baik. untuk “kemudahan akses permodalan ke perbankan”: 12 responden (75%) menyatakan tidak mudah dan 4 (25%) menyatakan dapat dengan agunan.

Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.52643/jam.v8i2.273

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Flag Counter

  

StatCounter

View My Stats

 

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.