Efektivitas Voucher Layanan Kesehatan Maternal Sebagai Strategi Pemasaran Rumah Sakit

Intan Dwi Susanti, Christina Nusarita Intama, Rita Kumalasari, Yudi Febriadi, Wahyu Sulistiadi

Abstract


Banyak ibu hamil dari keluarga berpenghasilan rendah terkendala oleh biaya langsung perawatan kesehatan ibu selama kehamilan. Dalam konteks ini, 1-5% dari total pengeluaran rumah tangga tahunan dihabiskan untuk perawatan kesehatan ibu, kemudian meningkat menjadi 5-34% jika terjadi komplikasi kebidanan. Ada ide yang dibagikan oleh penyedia dari sisi penawaran, seperti voucer rujukan dan strategi yang mengintegrasikan elemen penawaran dan permintaan, yaitu pendekatan berbasis output (OBA/Output-Based Approach). Tujuan OBA adalah untuk melindungi rumah tangga dari pengeluaran rumah tangga yang terkait dengan intervensi berbiaya tinggi, seperti perawatan kebidanan darurat. Fokus artikel ini adalah faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas serta efektivitas voucer layanan maternal dalam marketing rumah sakit. Setelah penggunaan voucer, kesadaran penggunaan kontrasepsi meningkat sebesar 30% di antara penduduk di daerah intervensi. Program voucer juga menghasilkan peningkatan 16% dalam penggunaan kontrasepsi dan 26% poin dalam penggunaan metode modern. Di wilayah masyarakat tempat intervensi dilakukan, tingkat penghentian spesifik penggunaan kontrasepsi metode yang rendah (13,7%) dan tingkat peralihan spesifik metode yang tinggi (46,6%) di antara pengguna kontrasepsi modern selama 24 bulan terakhir. Faktor paket manfaat, jaminan kualitas, pemilihan fasilitas dan proses akreditasi, pemasaran dan distribusi, proses klaim dan penggantian biaya, serta sistem manajemen mempengaruhi strategi pemasaran rumah sakit. Asuransi mikro dapat mencakup pertanggungan bersalin yang komprehensif, termasuk persalinan normal di rumah sakit dan operasi cesar.

Kata Kunci: Rumah Sakit, Strategi Pemasaran, Layanan Maternal, Voucer, Kualitas


Full Text:

PDF

References


Islam MK, Gerdtham U-G. Moving Towards Universal Coverage: Issues in Maternal-Newborn Health and Poverty. WHO. 2006;1–40.

Gupta I, Joe W, Rudra S. Demand Side Financing in Health: How far can it address the issue of low utilization in developing countries? World Heal Rep. 2010;27:1–35.

Ahmed S, Khan MM. A maternal health voucher scheme: What have we learned from the demand-side financing scheme in Bangladesh? Health Policy Plan. 2011;26:25–32.

Ensor T. Consumer-led demand side financing for health and education: an international review. Oxford Policy Manag. 2003;1–62.

BAPPENAS. (2017). Kementerian PPN/BAPPENAS. Retrieved from BAPPENAS Website: http://sdgs.bappenas.go.id/tujuan-3/.

Abuya T, Njuki R, Warren CE, Okal J, Obare F, Kanya L, et al. A Policy Analysis of the Implementation of a Reproductive Health Vouchers Program in Kenya. BMC Public Health. 2012;12(540):1–14.

Chaudhry TT, Nabeel F. Microinsurance in Pakistan: Progress, Problems, and Prospects. Lahore J Econ. 2013;18:335–74.




DOI: https://doi.org/10.52643/marsi.v6i2.1835

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2022 Jurnal Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia (MARSI)

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Web Analytics View My Stats